Wilson Rf 97 Kit in Funny Advertisement Video
Sudah melakukan berbagai strategi marketing , tetapi penjualan tak kunjung naik dengan pesat? Mungkin, alternatif yang bisa kamu gunakan saat ini adalah merancang video advertising .
Video menjadi alat yang tepat untuk memperkenalkan produk atau layananmu dengan jelas kepada audiens.
Secara tidak langsung, hal itu akan membantumu untuk meningkatkan hasrat pembelian dari audiens.
Bahkan, dilansir dari Big Commerce , 85% generasi milenial mengatakan bahwa mereka melakukan pembelian setelah melihat pemasaran video.
Nah, untuk itu, sebaiknya kamu segera pertimbangkan untuk memulai video advertising dari sekarang.
Namun, sebelum itu, kamu harus memahami pengertiannya, jenis-jenisnya, dan tips dalam menjalankannya terlebih dahulu.
Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskannya kepadamu secara detail.
Apa Itu Video Advertising?
Pada dasarnya, video advertising adalah iklan yang dikemas dalam format video, entah itu melalui online atau offline , seperti pada billboard .
Seiring dengan zaman, para marketer sudah sadar bahwa video adalah salah satu cara yang tepat untuk memperkenalkan brand kepada audiens.
Bahkan, bisa dibilang hampir kebanyakan platform media sosial lebih mengutamakan video dibandingkan dengan jenis konten lainnya.
Kita bisa tengok kalau sekarang YouTube dan Instagram adalah dua platform yang sedang besar saat ini.
Kedua platform tersebut sangat cocok digunakan untuk jenis konten atau iklan untuk video.
Meski begitu, dilansir dari Outbrain , kamu tetap harus berhati-hati dalam memasang video advertising di media sosial.
Pasalnya, tidak menutup kemungkinan iklanmu justru akan mengganggu audiens yang sedang berselancar di media sosial.
Lalu, bagaimana cara mengurangi risiko seperti itu? Kamu bisa mengatur tampilan yang tepat agar tidak memenuhi layar audiens.
Selain itu, pastikan iklan yang kamu tampilkan relevan dengan minat audiens.
Nah, untuk melakukan hal seperti itu, kamu harus melakukan riset konsumen terlebih dahulu.
Untuk mempelajarinya, kamu bisa langsung mengikuti kelas online marketing di Glints ExpertClass.
Di sana, ada kelas untuk mempelajari advertising dan bagaimana menargetkannya ke audiens yang tepat.
Jenis-Jenis Video Advertising
Nah, setelah memahami bahwa video advertising adalah strategi yang tepat untuk meningkatkan brand awareness , pasti kamu tertarik untuk segera mempraktikkannya.
Sebelum itu, kamu harus mengetahui apa saja jenis iklan video yang bisa diterapkan.
1. Iklan native video
Native advertising adalah salah satu jenis iklan yang formatnya menyesuaikan dengan masing-masing platform media sosial.
Nah, untuk memasang jenis iklan ini, kamu harus membayar ke pihak ketiga, seperti Facebook Ads, Instagram Ads, Google Ads, dan lain-lain.
Nantinya, iklan yang ditampilkan akan terlihat seperti konten pada umumnya. Jadi, ini tidak akan mengganggu audiens saat membuka media sosial.
Native video advertisement adalah opsi yang tepat bagi kamu yang ingin menerapkan video advertising.
Kamu bisa memasang jenis iklan ini di Instagram, Facebook, atau bahkan Twitter.
2. YouTube video ads
Ketika kamu menonton YouTube, pasti ada iklan yang tersemat di dalamnya, entah itu di awal, tengah, atau bahkan akhir video.
Nah, hal tersebut adalah salah satu jenis dari video advertising. Disinyalir, jenis iklan ini cukup efektif untuk membangun branding yang kuat kepada audiens.
Biasanya, durasi iklan di YouTube bermacam-macam, ada yang hanya 6 detik, 15 detik bahkan 30 detik.
Tak jarang, iklan di YouTube ada yang dapat di- skip langsung. Oleh karena itu, pastikan buat video yang menarik supaya penonton mempunyai hasrat untuk melakukan tindakan.
3. Influencer video ads
Seiring dengan perkembangan zaman, strategi marketing semakin beragam. Nah, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya influencer .
Kamu bisa menggunakan jasa mereka untuk membuat video mengenai promosi brand -mu.
Hal tersebut akan mendatangkan engagement dan bahkan peningkatan penjualan yang besar untuk bisnismu lewat media sosial.
Sebab, influencer mempunyai pengaruh yang besar terhadap followers -nya.
4. User generated content
User generated content adalah sebuah konten yang dibuat langsung oleh audiens dan nantinya akan di- upload oleh brand itu sendiri.
Nah, dalam kasus ini kamu bisa membuat campaign video dengan menggunakan sebuah hashtag di platform media sosial.
Perlu diingat, saat hendak meng- upload konten pengguna ke akun kamu, pastikan harus meminta izin terlebih dahulu kepada mereka.
UGC dipercaya mampu meningkatkan kepercayaan audiens dan membuat brand -mu mendapatkan review yang natural dari user .
Tips Membuat Video Advertising
1. Usahakan durasinya pendek
Dilansir dari Big Commerce , 15-30 detik adalah waktu yang tepat untuk video advertising .
Manfaatkan durasi tersebut dengan baik untuk menarik perhatian audiens.
Buat 2 detik pertama dalam videomu terlihat sangat luar biasa supaya audiens tetap menontonnya sampai akhir.
2. Sesuaikan dengan minat audiens
Setelah mengetahui minat mereka, hal tersebut bisa dijadikan bahan untuk membuat iklan video.
Ini akan membantumu untuk mengemas video dengan cerita yang menyentuh emosional audiens dan menciptakan hubungan dengan mereka.
3. Sertakan call to action
CTA atau call to action adalah unsur yang penting dalam video advertising . Sebab, itu akan menentukan apakah audiens akan mengambil tindakan atau tidak.
Oleh karena itu, buat CTA yang terlihat persuasif dengan kata-kata yang membangkitkan hasrat audiens untuk membeli produkmu.
Itu dia penjelasan mengenai video advertising dan tips dalam membuatnya.
Sebagai marketer , kamu harus mengikuti perkembangan zaman yang sedang terjadi saat ini.
Nah, video menjadi format penting dalam marketing untuk memikat audiens agar lebih tertarik dengan brand -mu.
- Video Advertising in 2020: Your New Tool to Increase Ecommerce Sales
- The Complete Guide to Online Video Advertising
Source: https://glints.com/id/lowongan/video-advertising-adalah/
0 Response to "Wilson Rf 97 Kit in Funny Advertisement Video"
Post a Comment